Rabu, 13 Februari 2008

Valentine, Universal atau tersesat??

Valentine adalah sebuah perayaan tahunan yang diadakan guna mengingatkan (sebagian orang yang mempercayainya) tentang kisah pendeta St Valentine, seorang pendeta yang memiliki kisah "cinta". Sampai saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia belum sepenuhnya paham akan makna dari Valentine day tersebut. Umumnya, hari Valentine yang masyarakat awam tau hanyalah sebatas hari kasih sayang. Namun berdasarkan esensi awal, peringatan hari Valentine diadakan untuk memperingati kematian seorang pendeta yang (berdasarkan sebagian besar pendapat) rela dihukum dan mati untuk apa yang "dicintainya", maka peringatan hari Valentine tidak jauh beda dengan peringatan kenaikan Yesus ataupun Isra' Mijraj nya nabi besar Muhammad SAW. Hanya saja Masyarakat harus mengetahui jelas apakah hari Valentine ini diadakan memang untuk agama atau etnis tertentu atau memang untuk universal??

Apabila Valentine memang diadakan untuk kalangan Universal, bukankah sudah seharusnya cerita dibalik hari Valentine harus di ubah??atau mungkin..tanggal jatuhnya hari Valentine pun harus dirubah?? Karena sebagian besar sumber mengatakan bahwa cerita tentang St. Valentine adalah kisahnya umat kristiani???

Masyarakat Indonesia, khususnya yang bukan beragama kristen sudah seharusnya kembali mempertimbangkan untuk merayakan Valentine, karena apabila kita salah memahami akan nilai dasar dari perayaan suatu hari besar tertentu, maka kita hanya akan terlihat seperti "kerbau dungu" yang hanya ikut ketika talinya di tarik. apakah nantinya kita juga akan merayakan hari Hellowen seperti warga Amerika?? merayakan hari kemerdekaan Negara Amerika secara Universal??? atau bahkan merayakan natal, nyepi, Idul Fitri secara universal juga???

Apapun pendapat masyarakat ini, memang akan kembali lagi kepada masyarakat kita ini. Tapi sudah saatnya masyarakat kita cerdas dalam bertindak. Apapun yang muncul di tengah-tengah kita sudah seharusnya di tindak-lanjuti secara bijaksana dan cerdas. Jangan sampai perayaan suatu hari besar yang mungkin sakral bagi suatu kalangan menjadi ternoda karena universalisasi perayaan tersebut. Apakah pantas perayaan hari Valentine yang seyogyanya diadakan untuk memperingati pendeta St Valentine dihiasi dengan SEX bebas sesama pasangan belum menikah atas dasar hari kasih sayang??atau apakah pantas umat lain ikut memperingati hari Valentine ketika Valentine seharusnya menjadi hari besar umat kristiani??? keterbukaan dari umat kristiani juga diperlukan guna memberi petunjuk yang jelas bagi umat yang lain agar mereka tidak terlihat seperti "kerbau uang dungu".